Museum Haji Widayat: Warisan Seni Abadi

Museum Haji Widayat merupakan perwujudan impian besar sang maestro untuk melestarikan karya seni dan warisan budaya Indonesia. Konsep museum ini dituangkan dalam desain oleh arsitek Ir. H. Edji Sukedji, seorang sahabat yang dikenalnya saat menunaikan ibadah haji. Berdiri di atas lahan seluas ±5.000 m², museum ini memiliki dua lantai dengan luas bangunan ±2.500 m². Arsitekturnya dirancang dengan memanfaatkan pencahayaan alami yang menembus dinding-dinding kaca, menciptakan suasana terang dan penuh kehidupan.

Lantai pertama museum difungsikan sebagai ruang pamer utama untuk menampilkan berbagai karya seni Haji Widayat dalam beragam media. Sementara itu, lantai kedua digunakan untuk memamerkan karya-karya seniman lain yang menjadi bagian dari koleksi Museum Haji Widayat. Koleksi ini dipilih langsung oleh almarhum Haji Widayat bersama Dewan Kurator untuk menjadi koleksi tetap yang dapat dinikmati oleh para pecinta seni dan masyarakat luas.

Selain bangunan utama museum, kompleks Museum Haji Widayat juga dilengkapi dengan tempat tinggal yang merangkap sebagai studio pribadi sang maestro, serta guest house yang disediakan bagi para tamu. Museum ini selesai dibangun pada awal tahun 1994 dan diresmikan pada 30 April 1994 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr.-Ing. Wardiman Djojonegoro.

Sebagai institusi seni, Museum Haji Widayat tidak hanya berperan sebagai tempat penyimpanan dan pameran karya seni, tetapi juga sebagai pusat edukasi dan apresiasi seni rupa. Melalui museum ini, warisan Haji Widayat tetap hidup dan terus menginspirasi generasi mendatang dalam memahami serta mengembangkan seni rupa Indonesia.

Museum Haji Widayat ingin merayakan seni dan budaya Indonesia, baik dari masa lampau maupun masa kini, dengan menghargai kompleksitas dan keberagaman yang ada. Seni dan budaya Indonesia memiliki sifat kebinekaan yang kaya dan dinamis.

Museum Haji Widayat percaya bahwa melalui peranannya, ia dapat memberikan sumbangsih nyata bagi seni dan budaya bangsa. Museum ini berkomitmen untuk mendukung kreativitas para pegiat seni dan budaya dengan semangat tanpa batas yang mereka miliki. Terutama melalui karya-karya Haji Widayat, museum ini menjadi media pembelajaran bagi para seniman dan masyarakat luas.

Visi

Menjadi pusat pelestarian dan inspirasi kreatif masyarakat Indonesia dan dunia berbasis sejarah dan karya-karya seni rupa Haji Widayat.

Misi

  1. Memelihara dan melestarikan Museum Haji Widayat beserta koleksinya.
  2. Mewujudkan tata kelola seni good goverment yang efisien, transparan, akuntabel, dan berkeadilan.
  3. Menyelenggarakan layanan informasi terkait kehidupan dan karya-karya.
  4. Menyelenggarakan layanan edukasi yang menempatkan manusia sebagai subjek aktif di dalamnya.
  5. Meningkatkan produksi pengetahuan melalui Penelitian dan Pengembangan yang sinergis antara seni, sains, dan teknologi berbasis karya-karya Haji Widayat.
  6. Memajukan apresiasi seni masyarakat melalui karya-karya Haji Widayat.
  7. Mengembangkan kerja sama yang setara, sinergis, dan mutualistis antar lembaga secara berkelanjutan, baik di dalam maupun luar negeri.

Galeri Hj. Soewarni

Diresmikan pada 20 Maret 1999 oleh Rektor Institut Seni Indonesia (ISI), Prof. Dr. I Made Bandem, Galeri Hj. Soewarni dibangun sebagai bentuk penghormatan bagi istri pertama Haji Widayat. Pembangunan galeri ini dimulai pada tahun 1997 dan dirancang langsung oleh sang maestro.

Menempati lahan seluas 1.300 m², galeri ini dilengkapi dengan gudang penyimpanan, sekretariat, mezzanine, serta kolam renang pribadi. Mengusung konsep museum, bangunannya memanfaatkan pencahayaan alami melalui dinding kaca yang dihiasi sketsa karya Haji Widayat.

Selain berfungsi sebagai ruang pameran dan lokakarya, Galeri Hj. Soewarni juga menjadi tempat bagi kolektor untuk memperoleh karya-karya seniman. Dengan kapasitas lebih dari 100 lukisan serta 30 karya patung dan instalasi.

Art Shop Hj. Soemini

Sebagai pelengkap kompleks Museum Haji Widayat, rumah joglo ini diberi nama Art Shop Hj. Soemini, didedikasikan untuk istri kedua Haji Widayat. Bangunan seluas 1.300 m² ini dirancang oleh putranya, Ir. Agung Wijanarko, dan selesai dibangun pada tahun 2001. Peresmiannya dilakukan langsung oleh Haji Widayat.

Art Shop Hj. Soemini terbagi menjadi tiga bagian utama. Ruang depan digunakan untuk penjualan cenderamata, karya seniman muda, serta kegiatan lokakarya. Ruang tengah menampilkan sketsa karya Haji Widayat yang diukir di atas marmer, memberikan sentuhan artistik yang khas. Sementara itu, ruang belakang awalnya dirancang sebagai studio tempat sang maestro berkarya, menciptakan ruang yang sarat dengan nilai historis dan kreativitas.

Bangunan ini tidak hanya menjadi pusat apresiasi seni, tetapi juga ruang bagi generasi muda untuk terus belajar dan berkreasi dalam dunia seni rupa.

Apa yang menarik dari Museum Haji Widayat?

Museum Haji Widayat memiliki 1001 koleksi karya Haji Widayat yang dikreasikan oleh beliau pada beragam jenis media, beberapa diantaranya:

181

Lukisan Oil On Canvas

41

Lukisan Acrilic On Canvas

62

Lukisan Acrilic On Paper

167

Lukisan Watercolor On Paper

Tentang Tim Kami

Museum Haji Widayat merupakan museum kepemilikan Bapak Haji Widayat. Saat ini museum diurus oleh Bapak Fajar Purnomo Sidi (Pungki) sebagai Direktur.

Dr. Drs. Hajar Pamadhi, M.A. (Hons)

Konsultan Manajemen Museum

Dr. Mikke Susanto, S.Sn.,M.A.

Kurator Konsultan

Petrus Gogor Bangsa, S.Sn., M.Sn.

Konsultan Branding

Fajar Purnomo Sidi

Director

An-Nisa Goldina Al-Raafi

Bendahara

Imam Agus Faisal

Konservator

Suprayitno

Edukator

Ragiel Fadia Al-Amien

Konten Kreatif

Yamrodin

Fasilitator

Kamari

Keamanan

Rofi

Keamanan