FESTIVAL ANAK BAWANG
Museum memiliki kepentingan dalam menyebarluaskan informasi berdasar kualifikasi tersebut dalam hal Pemajuan Kebudayaan adalah tujuannya. Juga sebagai upaya dalam mengisi ruang-ruang kosong dalam ekosistem kebudayaan.
Melalui peran dan fungsi tersebut pula, MHW kemudian menyusun langkah-langkah strategis dalam hal pemanfaatan ruang.
Festival Anak Bawang
Anak-anak adalah mutiara tak ternilai.
Bibit menentukan masa depan dunia yang masih memiliki orisinalitas, ketulusan dan kejujuran paling sempurna. Bahkan, orang bijak mengatakan, jika ingin menemukan kejujuran, maka temukanlah pada diri anak-anak.
Mereka belum memiliki banyak kepentingan. Apa yang ia pikirkan dan lakukan adalah cerminan kejujuran dan kemurnian manusia. Dalam karyanya yang berjudul “Some Thoughts Concerning Education” (1692), John Locke menekankan pentingnya pendidikan bagi pembentukan karakter seorang individu. Itu sangat ditentukan oleh pola pendidikan yang diberikan kepada seorang individu ketika masih kanak-kanak.
Baginya, anak seperti kertas putih dan orang dewasa dan lingkungannya akan berpengaruh mengisi kertas itu. Meski begitu, banyak pula yang berpendapat bahwa anak bukanlah sebatas kertas putih. Ia membawa banyak potensi dan bakat, serta mengekspresikannya secara lugu, jujur, dan orisinal.
Maka, jika kita ingin mencari orisinalitas karsa, cipta, dan rasa, maka sering kali ini ditampilkan oleh anak. Sehingga, karya anak selalu memiliki nilai luar biasa, karena didasari oleh orisinalitas dan kejujuran cipta dan rasa dengan berbagai potensinya.
Atas dasar itulah, Museum H Widayat (MHW) menggelar Festival Anak Bawang. Sebuah ajang yang memberikan tempat bagi anak untuk menumpahkan dan mengekspresikan rasa, karsa dan cipta yang jujur dan original lewat kegiatan melukis
Pantau terus website dan social media kami untuk mendapatkan informasi festival ini .